Tampilkan postingan dengan label Troublesooting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Troublesooting. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Agustus 2011

Troubleshooting Keyboard

Troubleshooting Keyboard

Pada saat proses booting, tiba-tiba komputer macet dan muncul pesan kesalahan ”keyboard error or no keyboard present”.
Solusi :
Pesan tersebut diartikan bahwa pada saat proses booting komputer tidak mendeteksi adanya keyboard. Padahal keyboard merupakan salah satu komponen yang harus dideteksi oleh memory BIOS komputer pada saat proses booting. Artinya bahwa jika BIOS tidak mendeteksi adanya keyboard, proses booting tidak akan dilanjutkan. Jika terjadi seperti itu, lakukan langkah-langkah pertolongan pertama sebagai berikut.
  1. Matikan kembali komputer dan cek apakah kabel keyboard telah tertancap dengan benar ke CPU.
  2. Jika perlu lepas dan kemudian tancapkan lagi kabel keyboard tersebut agar anda yakin bahwa koneksinya sudah tepat
  3. jika anda yakin koneksi sudah tepat tetapi pesan kesalahan masih muncul, maka kemungkinan pertama adalah keyboardnya yang rusak. Jangan beli keyboard baru dulu terlebih dulu, tetapi coba gantikan keyboard anda dengan keyboard dari komputer lain yang masih normal. Jika komputer dapat booting dengan baik setelah dipinjamkan keyboard lain, berarti keyboard anda yang rusak.
tetapi jika dengan penggantian keyboard pesan kesalahan masih muncul, berarti kemungkinan bukan keyboard anda yang rusak. Bisa saja kerusakan terjadi pada port keyboard di Motherboard komputer anda. Bila itu yang terjadi, saatnya anda mengkonsultasikan kerusakan dengan teknisi komputer langganan anda, apakah port harus diganti atau cukup diperbaiki. Atau beli konektor USB ke PS2.

Troubleshooting Mouse

Troubleshooting Mouse

Troubleshooting 1;
Pada saat proses booting, komputer memunculkan pesan bahwa windows tidak mendeteksi adanya mouse yang terhubung ke komputer.
Solusi :
-          kemungkinan pertama, kabel tidak terhubung dengan baik. Matikan komputer anda, cek apakah kabel mouse telah tertancap dengan benar ke port di CPU. Jika perlu lepas dan kemudian tancapkan lagi kabel mouse tersebut agar anda yakin bahwa koneksinya sudah tepat. Ingat bahwa pengecekan tidak boleh dilakukan pada saat komputer hidup karena dapat menimbulkan korsleting. Jika anda yakin koneksi sudah tepat tetapi setelah dihidupkan kembali pesan kesalahan masih muncul, maka anda dapat melakukan analisa selanjutnya.
-          Kemungkinan kedua, rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu anda perlu melakukan pendeteksian ulang drive secara otomatis dengan windows. Lakukan langkah sebagai berikut : klik kanan short cut my komputer pada dekstop kemudian pilih properties. Pada kotak dialog system properties, pilih tab device manager. Pada kotak view device, pilih mouse dan klik nama driver mouse yang terdaftar. Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol remove. Pada saat anda memilih tombol remove, windows memunculkan kotak dialog untuk melakukan restart. Pilih ya sehingga windows melakukan proses restart. Pada saat melakukan restart itulah system plug and play windows akan melakukan pendeteksian ulang kembali terhadap driver mouse.
-          Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tetap tidak terdeteksi oleh windows, ada kemungkinan mouse anda yang telah rusak. Jangan terburu-buru beli mouse baru karena. Pinjamkan mouse yang dalam kondisinya normal dari teman anda, kemudian pasangkan ke dalam kompter anda. Lakukan booting ulang komputer.
-          Jika mouse yang normal tetap tidak terdeteksi oleh komputer anda, kemungkinan terakhir adalah port I/O anda yang rusak. Bahwa motherboard anda ke services komputer atau beli conector USB ke PS2.
Troubleshooting 2;
Pada saat mouse digerakkan, pointer mouse meloncat-loncat secara acak.
Solusi :
Pada kondisi ini ,kemungkinan yang paling besar disebabkan karena kotornya komponen bola mouse. Komponen bola tersebut banyak bersentuhan dengan mose pad yang tidak selalu bersih. Lakukan langkah pembersihan seperti berikut.
-          buka penutup bola mouse dibagian bawah dengan memutarnya 90 derajat. Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat serta sikat lalu keringkan.
-          Di bagian dalam mouse dapat anda amati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponen tersebut perlu dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan bantalan bola. Lakukan pembersihan dengan hati-hati sehingga tidak merusak komponen-komponen di dalamnya.
Troubleshooting 3;
Gerakan mouse ball kaku
Solusi :
pertama-tama perhatikan bagian bawah mouse anda. Di bagian tersebut terdapat penutup yang didalamnya terdapat bola yang putarannya menentukan arah pointer mouse. Buka penutup dengan memutarnya ke arah kiri. Keluarkan bola dari tempatnya, kemudian bersihkan debu-debu yang menempel pada bola tersebut. Hendaknya hati-hati saat membawa dan meletakan bola tersebut karena apabila bola tersebut terkena benturan maka permukaan bola tidak lagi rata, dan ini sangat berpengaruh pada saat anda mengerak-gerakkan pointer mouse. Kemudian. Bersihkan pula bagian dalam mouse. Kemudian, bersihkan pula bagian dalam mouse, yaitu penggulungnya secara perlahan dan hati-hati. Banyaknya debu yang menempel dan berakumulasi memungkinkan gerakan pointer mouse menjadi kaku.
Setelah semua dibersihkan, langkah berikutnya adalah mengembalikan bola pada tempatnya. Jangan lupa, pasang kembali penutup dengan memutarnya kearah kanan. Hidupkan komputer anda dan ceklah mouse anda, apakah sudah dapat berjalan lancar atau tidak. Apabila belum berhasil maka solusi terakhir adalah menggantinya dengan yang baru.

Troubleshooting Scanner

Troubleshooting Scanner

Troubleshooting 1;
Pada saat kita akan mengkoneksikan komputer ke scaner untuk melakukan proses scan, muncul pesan kesalahan ”scanner acces failed” atau ”scanner not found” sehingga menggagalkan proses scan yang akan dilakukan.
Solusi :
Ketika anda akan mengoperasikan scanner dan tiba-tiba muncul salah satu pesan tersebut maka kemungkinan besar penyebabnya adalah scanner yang belum terkoneksi secara hardware ke komputer. Scanner yang belum terkoneksi secara hardware ini bisa saja disebabkan karena card SCSI-Interface tidak terpasang dengan benar. Jika kabel SCSI tidak benar-benar terhubung dengan baik, hal itu akan mengganggu hubungan antara scanner dan card. Matikan komputer dan chek koneksi kabelnya.
Perlu juga diingat bahwa pada waktu menghidupkan komputer, perangkat scanner harus dihidupkan terlebih dahulu sebelum komputer dinyalahkan. Proses booting akan mendeteksi dan mencari koneksi komputer ke scanner jika perangkat tersebut ada. Tetapi proses pendeteksian tersebut akan diabaikan jika scannernya sendiri belum nyala. Hal sepele yang sering terjadi adalah operator tidak menyalankan scanner terlebih dahulu sebelum menghidupkan PC.
Troubleshooting 2;
Komputer dapat terhubung dengan scanner. Tetapi pada saat melakukan proses scan, tiba-tiba proses berhenti dan muncul pesan kesalahan ”not enough memory”.
Solusi :
Pesan tersebut biasanya terjadi karena sisa ruang hardisk anda sudah sangat kecil. Coba gunakan disk utility untuk menambah sisa ruang tersebut. Atau, anda bisa mencoba untuk men-scan gambar lagi pada tingkat dpi yang lebih rendah, dan pada kedalaman warna yang lebih rendah juga, misalnya, grayscale atau hitam.
Troubleshooting 3;
Segalanya sudah siap, dan tombol scan pada program pun sudah ditekan mantap. Tapi proses scanning-nya tidak segera dimulai. Setelah berjalanpun prosesnya sangat lambat.
Solusi :
Jika hal itu terjadi, lakukan langkah pengecekan sebagai berikut:
-          coba lakukan pengecekan terhadap dokumen sumber yang akan di scan. Apakah dokumen yang anda masukan kepenampangnya sudah terpasang dengan baik. Kalau belum, coba ambil dan pasang kembali ke penampang dokumen tersebut pelan-pelan dan benar. Pastikan apakah penutup otomatis penapang tersebut telah tertutup dengan rapat.
-          Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah sambungan kabel, apakah kondisinya masih baik. Masing-masing ujung dan pangkalnya apakah sudah tertancap dengan baik. Coba pastikan sekali lagi.
Troubleshooting 4;
Setelah proses scan dijalankan, ternyata gambar hasil scanner tidak memuaskan. Gambar terlihat pecah-pecah dan bercak terdapat disana-sini yang mengotori gambar.
Solusi :
Analisa pertama rusaknya gambar, bisa saja disebabkan oleh jamur dalam kaca scanner. Untuk mengatasi hal ini bersihkan kaca bagian dalam dan luarnya secara rutin dengan cairan pembersih, yang banyak dijual di toko kimia. Supaya tetap bersih, anda perlu menjaga kondisi ruangan, karena jamur akan tumbuh di ruang lembab.
Kalau gambar pecah-pecah, masalahnya mungkin pada resolusi gambar. Tak ada salahnya bila anda menaikkan resolusi lebih tinggi dari angka sebelumnya. Ini biasanya makan waktu yang lama saat scanning. Biar lebih singkat, sebaiknya anda batasi (crop) saja bidang scanning. Bidang yang tidak diinginkan sebaiknya tidak perlu ikut discan. Setiap scanner pasti memiliki tool untuk melakukan croop tersebut.
Troubleshooting 5;
Proses scan berjalan lancar, tetapi gambar hasil scan terlihat tidak jelas dan kabur seperti terkena efek blur.
Solusi :
Jika gambar hasil scan terlihat kabur, coba anda set resolusi displaynya ke hight color (16 bit), dan biarkan scanner melakukan pemanasan (warming up) selama beberapa menit. Yang perlu anda perhatikan juga adalah kebersihan dari permukaan kacanya, karena jika kotor akan bisa berpengaruh juga terhadap bersih tidaknya hasil scan nantinya. Pastikan kaca tersebut selalu bersih. Bersihkan dengan kain yang lembut.
Troubleshooting 6;
kualitas foto hasil scan berbeda pada beberapa komputer
solusi :
Perbedaan kualitas pada foto tersebut dapat muncul karena adanya perbedaan kualitas VGA pada masing-masing komputer. Foto tersebut akan tampak baik ketika anda menggunakan komputer dengan VGA tinggi (minimal 32 Mb). Namun sebaliknya, foto tersebut akan terlihat pecah ketika anda melihatnya menggunakan komputer dengan VGA pas-pasan (di bawah 32 Mb). Sebenarnya kualitas foto yang dihasilkan dari scanner adalah sama saja atau tidak berubah. Hanya tampilan pada monitor (komputer dengan VGA rendah) yang membuat foto tersebut seolah-olah mengalami kerusakan.

Troubleshooting Memori

Troubleshooting Memori

Troubleshooting 1;
Terdengar bunyi beep pendek sebanyak 5 kali saat komputer booting.
Solusi:
Bunyi beep pendek sebanyak lima kali, menandakan adanya masalah pada memory yang terpasang. Pastikan memory tersebut berada pada posisi yang benar, kemudian booting ulang komputer anda. Apabila masih belum ada perubahan, ganti memory lama anda dengan yang lain atau mencoba memory lama anda dengan motherboard lain. Jika memory lain pun tetap tidak menunjukkan hasil yang positif pada komputer anda, sementara memory anda bisa berjalan pada motherboard lain, maka kesimpulannya motherboard anda mengalami kerusakan. Untu kasus semacam ini, lebih baik motherboard tersebut anda bawa ke service center untuk mendapatkan penanganan langsung. Namun jika memory lain bisa berjalan pada motherboard anda, dan memory lama anda tetap tidak mau jalan di motherboard lain, maka dapat dipastikan memory andalah yang harus diganti.
Troubleshooting 2;
Setelah dilakukan penambahan RAM baru, komputer sering crash.
Solusi :
Periksa kembali pemasangan RAM baru dan lama. Pastikan keduanya berada dalam posisi yang benar, dan slot RAM berjalan dengan baik. Perhatikan pula jenis modul memory masing-masing. Apabila produsen kedua memory tersebut berbeda, ada kemungkinan inilah yang menyebabkan kasus crashnya komputer anda. Maksudnya, RAM lama anda tida kompatibel dengan yang baru. Coba lepaskan RAM baru anda, dan nyalakan kembali komputer. Jika dapat berjalan dengan lancar, dapat dipastikan RAM baru anda tidak kompatibel dengan motherboard anda.  Ganti atau tukarkan saja RAM baru tersebut  dengan RAM yang memiliki jenis modul dari produsen yang sama dengan RAM lama anda.

Trobleshooting Motherboard dan BIOS

Trobleshooting Motherboard dan BIOS

Troubleshooting 1;
komputer mengeluarkan bunyi beep panjang berulang-ulang saat pertama kali booting.
Solusi :
Suara beep panjang dan berlangsung secara terus-menerus menandakan adanya masalah pada memory atau RAM. Hal ini terjadi karena memory tidak dapat diakses untuk penempatan alamat dari lokasi yang dipilihnya ke jalur alamat. Ada banyak kemungkinan yang menyebabkan memory tidak dapat diakses, yaitu;
-          kemungkinan pertama, pemasangan memory yang kurang benar. Sehingga yang perlu dilakukan adalah mengecek kembali pemasangan memory pada slotnya.
-          Kemungkinan kedua, memory yang digunakan tidak compatible dengan motherboardnya. Untuk hal ini, silahkan baca kembali buku manual motherboard yang digunakan. Setiap motherboard memiliki pasangan memory sendiri-sendiri. Tidak semua memory bisa digunakan pada setiap motherboard.
-          Kemungkinan ketiga, memory mengalami kerusakan. Coba ganti memory tersebut dengan yang lain, namun tetap memperhatikan kompatibilitas motherboard dengan memory yang digunakan.
Troubleshooting 2;
Komputer hidup, tetapi tidak sedang digunakan untuk beraktifitas. Tiba-tiba PC crash. Kondisinya seperti itu sering terjadi dan fenomenanya pun bermacam-macam seperti reset seketika, hang ataupun freeze.
Solusi :
Beberapa hal dapat menyebabkan kejadian seperti pada kondisi di atas. Cobalah untuk melacak kesalahan dengan teknik-teknik pengecekan sebagai berikut :
-          Pada kondisi komputer mati, putuskan semua daya dan lepaskan penutup (casing) PC
-          Cek semua koneksi dan kabel-kabel yang tertancap pada motherboard.
-          Cek juga kedudukan RAM, VGA Card, Sound Card serta processor. Bila belum tepat, tekan secara hati-hati untuk memposisikan dengan tepat pada tempatnya.
-          Tegangan pada casing juga dpat menyebabkan gangguan kontak. Longgarkan sekrup-sekrup sandaran semua card di bagian belakang casing. Kadang-kadang sandaran card yang melengkung juga dapat menyebabkan timbulnya tegangan pada casing.
-          Sering juga crach komputer disebabkan karena suhu CPU terlau tinggi sehingga panas yang dihasilkan menjadi berlebihan. Periksa kipas-kipas yang ada. Chek apakah masih berfungsi dengan baik. Lakukan pembersihan kipas tersebut dengan kuas.
-          Jika dengan berbagai pengecekan di atas ternyata tidak membuahkan hasil, maka langkah terakhir adalah melakukan pengecekan dengan melakukan penukaran RAM atau processor yang lain.
Troubleshooting 3;
Lupa password BIOS
Solusi :
Cara yang paling mudah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mencabut baterai CMOS yang ada pada motherboard.
Toubleshooting 4;
Jam BIOS selalu berubah
Solusi :
Permasalahan tersebut di atas jelas disebabkan karena baterai CMOS pada Motherboard sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Dengan tidak berfungsinya baterai CMOS, maka tidak hanya sistem jam yang akan selalu berubah tetapi juga hari, tanggal dan setting BIOS selalu kemabli ke default. Cabut baterai CMOS pada komputer anda dan gantikan dengan yang baru.
Troubleshooting 5;
Penambahan card ke dalam komputer dan telah melakukan instalasi update sistem. Tetapi peralatan baru tersebut tidak terdeteksi oleh motherboard sehingga tidak bisa terkoneksi dengan komputer.
Solusi :
Perhatikan spesifikasi komputer anda. Pada beberapa komputer lama, banyak komponen hardware baru yang tidak terdeteksi oleh BIOS. Akibatnya, software pun tidak dapat berkomunikasi langsung dengan hardware yang dipasang karena sistem operasi tidak dapat memanggil langsung salah satu rutin BIOS yang mengendalikannya.
Masalah tersebut biasanya dapat dipecahkan dengan melakukan update BIOS yang terbaru. Harap diingat bahwa untuk melakukan update, bagi yang belum berpengalaman sebaiknya didampingi oleh teknisi atau orang yang lebih berpengalaman.
Troubleshooting 6;
Komputer sering bermasalah pada saat booting. Terkadang mau dan terkadang tidak.
Solusi :
Kemungkinan besar dari permasalahan tersebut adalah karena terdapatnya card yang bermasalah. Anda dapat melakukan pengecekan apakah terdapat card yang rusak pada suatu komputer. Caranya adalah cabut semua card kecuali graphic card dan lakukan start ulang. Bila booting berhasil, chek card yang lain satu per satu. Caranya adalah dengan mengembalikan card tersebut satu persatu dan mengeceknya dengan booting. Bila booting berhasil, berarti card tidak bermasalah. Tetapi jika berhasil, berarti card yang bersangkutan bermasalah.

Troubleshooting Catu Daya (Power Supply)

Troubleshooting Power Supply

Troubleshooting 1;
Saat komputer dinyalahkan, power supply kadang bekerja dan kadang tidak.
Solusi:
Pada kasus ini, ada dua kemungkinan yang terjadi pada power supply anda. Kemungkinan pertama, adanya ketidakstabilan tegangan listrik di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen – komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motheboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat  kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena kerusakan tertentu atau sudah mulai kering.
Troubleshooting 2;
Pada saat komputer dihidupkan, PC sering mengalami restart sendiri.
Solusi :
Ada beberapa kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai penyebab utama kasus tersebut. Kemungkinan pertama adalah faktor listrik yang kurang stabil di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen-komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply.
Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motherboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena kerusakan tertentu atau sudah mulai kering. Kemudian, kemungkinan ketiga adalah faktor virus. Solusinya, cek komputer anda  dengan menggunakan antivirus dengan update-an terbaru.

Troubleshooting Monitor

Troubleshooting Monitor

Troubleshooting 1;
Pada saat proses booting komputer, pada awalnya monitor menyala. Hal itu terlihat dari munculnya laporan BIOS yang dapat terbaca dengan baik. Tetapi setelah proses loading windows, tiba-tiba monitor menjadi gelap dan tidak hidup lagi.
Solusi :
Jika monitor mendadak gelap selama loading windows, kemungkinan besar disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat. Yang sering terjadi adalah karena dalam on screes display, setting frekuensinya terlalu tinggi.
Untuk mencoba mengatasi masalah tersebut, lakukan booting windows dalam keadaan safe mode. Caranya, tekan F8 setelah proses laporan BIOS dan pada Menu Command yang muncul pilih safe mode.
Kemudian dalam keadaan safe mode tersebut, lakukan instalasi ulang terhadap driver graphics card. Setelah itu pilih jenis monitor yang cocok yang akan menentukan frekuensi maksimal (refresh rate) yang akan dapat ditampilkan windows.
Troubleshooting 3;
Saat komputer melakukan aktifitas, tiba-tiba muncul titik-titik atau piksel-piksel berwarna pada monitor yang pada akhirnya menyebabkan komputer hang dan crash.
solusi :
Masalah seperti di atas biasanya berkaitan dengan suhu, baik pada komputer secara umum ataupun pada kartu grafis secara khusus, terutama jika komputer anda menggunakan kartu grafis modern yang biasanya lebih cepat panas. Untuk mengatasi masalah tersebut, lakukanlah upaya pendinginan secara maksimal dan periksalah fungsi kipas pada komputer anda, apakah masih dalam keadaan baik. Anda dapat juga memindahkan kartu-kartu yang lain ke slot yang agak berjauhan dengan slot kartu grafis agar dapat memberikan sirkulasi udara yang cukup.
Troubleshooting 4;
Monitor berkedip – kedip saat digunakan
Solusi :
Permasalahan tersebut terjadi karena ada masalah dengan pengaturan refresh rate pada komputer anda. Refresh rate merupakan kemampuan maksimal yang dilakukan monitor untuk menampilkan frame dalam satu detik. Monitor yang memiliki refresh rate yang sangat kecil akan membuat monitor seperti bergerak dan tidak stabil, untuk mengatur refresh rate tersebut, kita harus menggunakan display properties. Caranya adalah dengan mengklik kanan pada dekstop anda dan lalu memilih properties. Setelah display properties tersebut muncul, pilih menu setting – advance – adapter. Pada bagian tersebut akan ditampilkan pilihan refresh rate yang akan digunakan. Tekanlah tanda panah untuk pilihan dan pilih optimal.
Troubleshooting 5;
Pada saat dijalankan, terlihat di sudut monitor ada bercak-bercak berwarna kebiru-biruan yang menggangu penampilan.
Solusi :
Masalah ini terjadi karena adanya medan magnet yang dihasilkan beberapa piranti elektronik pada monitor. Untuk menghilangkannya, cobalah memakai fitur degaussing yang ada pada menu kontrol monitor. Jika anda sudah mencobanya dan belum ada perubahan maka jalan terakhir adalah anda harus membongkar monitor anda dan mencoba mengatur magnet yang ada dekat ujung tabung.
Troubleshooting 6;
kualitas warna pada tampilan monitor berubah
Solusi:
Kasus semacam ini memang sering kali terjadi. Misalnya semula kita menggunakan  32 bit, tetapi tiba-tiba kita mendapati monitor kita hanya mampu mengangkat 16 bit. Kemungkinan besar hal ini dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh kualitas VGA yang kita gunakan atau hanya driver-nya saja yang bermasalah. Apabila ternyata driver anda yang bermasalah, yang perlu anda lakukan adalah menginstal ulang driver-nya. Namun, apabila langkah ini masih belum mampu menyelesaikan masalah, berarti bermasalah ada pada vga card. Untuk masalah ini, sebaiknya anda bawa hardware anda ini ke service center.
Troubleshooting 7;
Monitor menyala, tapi tidak mengeluarkan tampilan
Solusi :
Cek pemasangan kabel video yang menghubungkan monitor dengan cpu. Kencangkan kabel dengan baut yang telah disediakan, jika ternyata masih kendor. Perhatikan pula colokan kabel pada port VGA. Bila ternyata ada pin yang bengkok, luruskan dengan menggunakan  tang atau pinset. Jika setelah melakukan perbaikan tersebut tetap tidak ada perubahan, berarti ada masalah pada VGA card anda. Ganti vga card anda dengan yang lain, ini dilakukan untuk memastikan adanya kerusakan pada vga card anda.

Troubleshooting Printer

Troubleshooting Printer

Troubleshooting 1;
Printer tidak dapat melakukan percetakan
Solusi :
Lakukan pemeriksaan pada hardware dan software sesuai langkah-langkah berikut ini:
-          cek pemasangan kabel power pada printer dan kabel yang menghubungkan printer dengan CPU
-          pastikan lampu LED pada pritner dalam kondisi on.
-          Periksa kembali apakah driver yang terinstal sesuai dengan printer yang digunakan. Apabila tidak sesuai atau belum terinstal, lakukan insatalasi ulang.
-          Dalam kotak dialog print, perhatikan name, typer, dan port printer yang aktif, sesuaikan dengan printer yang akan digunakan untuk mencetak.
Troubleshooting 2;
Printer hanya dapat mencetak satu warna
Solusi :
Saat mencetak dokumen dengan berbagai macam warna, yang dibutuhkan adalah cartridge warna, bukan hanya cartridge hitam. Pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan memastikan bahwa cartridge yang anda gunakan adalah cartridge warna.
Selain itu, coba perhatikan pada kotak dialog printer properties, dengan membuka file – print – properties. Kemudian klik tab paper/quality. Pada menu color, pilih color agar bisa melakukan pencetakan warna.
Troubleshooting 3;
Ketika mencetak menggunakan printer jenis inkjet, printer tersebut tiba-tiba mengalami gangguan yaitu tidak bisa menarik kertas sehingga proses pencetakan menjadi gagal.
Solusi :
Permasalahan tersebut seting terjadi pada printer jenis inkjet. Kebanyakan disebabkan karena roda penarik sudah menjadi licin karena waktu pemakaian yang sudah cukup lama, disamping karena terlalu sering digunakan. Roda penarik yang sudah menjadi licin, sehingga tidak bisa memegang dan menarik kertas. Bila demikian halnya, lakukan pengamplasan sendiri dengan hati-hati pada bagian roda penariknya.
Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah karena tinta yang hampir habis. Printer jenis tertentu, tidak bisa menarik kertas jika tintanya habis. Terkadang bila tempat tinta sudah kosong, maka printer tidak akan dapat mencetak dan jika diberikan perintah pencetakan akan terdengar bunyi beep yang berulang-ulang.
Troubleshooting 5;
Ketika sedang mencetak, kertas yang tersangkut di dalam printer. Hal itu sering terjadi dan meskipun proses cetak berhasil, tetapi kertas hasil cetakan menjadi kotor.
Solusi :
Kertas macet pada printer, yang biasa disebut dengan istilah paper jam dapat terjadi karena beberapa sebab:
-          akibat tumpukan yang mudah menempel satu dengan paper tray printer
-          jenis kertas yang mudah menempel satu dengan lainnya.
-          Roller pada printer yang sudah aus
Untuk mencegah terjadinya paper jam lakukan beberapa hal sebagai berikut :
-          ada baiknya anda membatasi tebal tumpukan kertas sesuai dengan kapasitas yang didukung oleh printer anda. Sebelum tumpukan kertas tersebut anda letakkan pada paper tray, ada baiknya untuk mengibas-ngibaskan tumpukan kertas terlebih dahulu agar kertas tidak saling menempel.
-          Jagalah kebersihan printer dari debu, dengan selalu menggunakan plastik penutup (cover) saat printer tidak digunakan, agar komponen-komponen yang ada pada printer tidak mudah aus.
Tetapi jika paper jam sudah terjadi pada printer anda, maka yang anda harus lakukan adalah menekan tuas yang tersedia untuk menetralkan roller yang menjepit kertas, kemudian secara berlahan tarik kertas yang menyakut dari printer. Selanjutnya kembalikan tuas tersebut keposisi semula. Untuk menemukan tuas tersebut lihatlah buku manual printer anda karena setiap jenis printer memiliki cara yang berbeda-beda.

Selasa, 30 Agustus 2011

Troubleshooting VGA Card

Troubleshooting VGA Card 


Untuk menambah contoh troubleshooting, selain yang sudah di tuliskan kemarin troubleshooting Prosesor, dan juga Casing dan Power Supply, Motherboard, Memori. sekarang berkaitan dengan Troubleshooting VGA Card.
Kasus:
Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.
Solusi:
  1. Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke port VGA yang ada di casing komputer.
  2. Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.
  3. Coba booting ulang.

Kasus:
Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:
  1. Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.
  2. Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.
  3. Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.
  4. Ada titik-titik kecil di layar monitor.
Solusi:
  1. Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai dengan kaki-kaki yang tersedia.
  2. Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau putus, segera ganti yang baru.
  3. Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang menyediakan driver dari VGA itu.
  4. Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs Microsoft.
  5. Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau games.
  6. Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard, dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.
Kasus:
Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?
Solusi:
  1. Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic, pilih “Fixing a problem”.
  2. Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.
  3. Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.
  4. Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next. Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.
Kasus:
Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Solusi:
  1. Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.
  2. Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol [Enter].
  3. Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].
  4. Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.
  5. Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.
  6. Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem. operasi/Windows.
(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).
Kasus:
Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP, resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.
Solusi:
Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru. Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+) untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:
  1. Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display adapter.
  2. Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.
  3. Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana cara untuk melakukan update driver.

Troubleshooting Harddisk

Troubleshooting Harddisk 



Satu lagi troubleshooting yang saya muat disini yaitu troubleshooting hard disk. Contoh kasus ini merupakan yang terakhir setelah beberapa troubleshooting dumuat, diantaranya troubleshooting VGA Card, Prosesor, Memori, Motherboard, Sound Card, Casing dan Power Supply. Lain waktu mudah-mudahan bisa menambahkan troubleshooting2 yang lainnya.
Kasus:
Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor.
Solusi:
  1. Matikan komputer, buka casing komputer dan lepaskan hard disk dari casing, dengan terlebih dahulu melepaskan skrup yang terpasang pada hard disk.
  2. Pastikan jumper yang terpasang pada hard disk, posisinya sudah benar.
  3. Pasang kembali hard disk dan Remount your drive in the computer dan tutup/pasang kembali tutup pada casing komputer.
  4. Masukkan disket bootable pada drive A dan hidupkan komputer. Jalankan program Disk Manager dengan cara masukkan disket Disc-Wizard ke drive A dan ketik A:XDM. Kemudian tekan tombol ENTER.
  5. Ikuti instruksi yang ada di Disk Manager untuk menginstall dan memformat hard disk.
  6. Setelah program Disk Manager selesai dijalankan, booting kembali komputer.

Kasus:
Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”.
Solusi:
  1. Install kembali file sistem DOS menggunakan utility DOS SYS.
  2. Cek semua kabel yang terpasang pada motherboard.
  3. Gunakan FDISK untuk melihat apakah partisi primer (biasanya diatur untuk hard disk dan digunakan untuk booting pertama kali) sudah aktif atau belum.
  4. Cek apakah hard disk terkena virus atau tidak, dengan menggunakan anti virus.
Kasus:
Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”.
Solusi:
Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.
Kasus:
Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah.
Solusi:
  1. Pastikan kabel monitor sudah terpasang di casing komputer dan power monitor sudah dihidupkan.
  2. Pastikan kabel dari VGA Card sudah terpasang di slot pada casing komputer dengan benar dan masuk ke slot pada monitor dengan baik.
  3. Restart kembali komputer.
Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi:
  1. Cek koneksi semua kabel. Pastikan pin 1 pada drive dihubungkan ke pin 1 pada hard-disk controller.
  2. Pastikan daya power suppy cukup dengan kebutuhan.
  3. Booting kembali komputer
Kasus:
Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’.
Solusi:
  1. Pastikan daya power supply cukup dan sesuai dengan kebutuhan.
  2. Cek isi dari drive pada waktu melakukan setup pertama kali.
  3. Cek apakah terjadi konflik pada alamat atau port I/O.

Cara Mengatasi Pc Lambat

 Cara Mengatasi Pc Lambat

Para user komputer sering menemukan keluhan yang cukup membosankan, yaitu komputernya menjadi lambat. Terkadang saking stressnya mungkin langsung mengambil solusi untuk menginstall ulang saja, daripada repot mencari permasalahannya, dan itu justru akan memakan waktu lebih banyak. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menanggapi masalah “komputer yang lambat!” 1. Spyware dan Virus merupakan salah satu penyebab pc yang lambat, karena yang paling mudah menyusupi dan banyak user yang berinteraksi dengannya (secara tidak langsung), spyware berasal dari banner-banner dan iklan-iklan di suatu halaman web yang mulai beraksi saat kita mengakses halaman / banner tersebut melalui sebuah browser yang memiliki celah keamanan yang tidak bagus, sehingga spyware ini sangat dekat dengan IE. Beberapa cara untuk menghapus spyware: 1. Indentifikasi dan analisa process yang sedang berjalan dengan windows task manager. 2. Identifikasi dan non aktifkan service yang bersangkutan melalui management console. 3. Identifikasi dan non aktifkan service yang ada di startup item dengan sistem configuration utilty. 4. Cari dan hapus entry di registry yang ada pada startup. 5. Identifikasi dan hapus file yang mencurigakan. 6. Install dan gunakan spyware detection dan removal. 2. Processor Overheating. Kebanyakan prosesor mudah menghasilkan panas, sehingga membutuhkan pendingin khusus dan jenis fan khusus, sehingga pada saat temperatur prosesor meningkat melampaui batas, sistem akan melambat dan proses akan berjalan lambat. Kipas prosesor yang gagal disebabkan karena : 1. Debu yang menghambat perputaran kipas secara smooth. 2. Fan motor rusak. 3. Bearing fan ada yang doll sehingga fan “jiggling”. Jiggling adalah jika fan yang sedang berputar ada bunyi krek-krek secara cepat disebabkan bearing fan sudah mulai doll. 3. Ram yang buruk. Beberapa situasi dapat juga karena pengaruh ram yang buruk, hal ini dikarenakan oleh: 1. RAM timing lebih lambat dari spesifikasi mesin yang optimal. 2. RAM yang memiliki nilai minor hanya bisa dilihat setelah melalui beberapa test. 3. RAM terlalu panas. 4. Harddisk yang fail. Jika harddisk sering mengalami failure, ini juga akan memperburuk performa komputer, dan jenis fail ini banyak penyebabnya, bisa sifatnya mekanis, elektronik, bahkan firmwarenya yang tidak update, harddisk ini akan menyebabkan: 1. Akses time yang lambat. 2. Jumlah bad sector yang terus meningkat saat di scandisk. 3. Ada bluescreen yang tidak terjelaskan. 4. Gagal Boot. 5. Bios Settings. Biasanya bios yang belum dicustom settingnya akan mengalami proses perlambatan beberapa detik, khususnya pada saat booting, untuk itu kita harus mengcustom bios setting agar performa kerja proses boot bisa dipercepat, secara umum settingan bios yang harus diperhatikan adalah: 1. Boot langsung ke harddisk. 2. Disable IDE drive yang tidak terpakai. 3. Set speed latency RAM. 4. Matikan IO / IRQ perangkat onboard yang tidak dipakai. 5. Gunakan Fast POST. 6. Disk type/controller compatibility. Biasanya motherboard sekarang sudah memiliki kontroler yang baik untuk paralel ATA disk, namun kita harus memperhatikan kabel IDE nya, karena kabel ini memiliki beberapa spesifikasi tertentu, ada yang udma 33, 66, dan 100, kalau kita lihat secara fisik, bentuk kabelnya memiliki serabut yang halus halus dan banyak, sedangkan yang udma 33 serabutnya sedikit, jadi gunakanlah kabel yang memiliki spesifikasi yang tinggi untuk disk kita. 7. Windows Services, beberapa service yang harus diperhatikan dan dimatikan jika kita tidak membutuhkanya adalah: 1. FTP 2. Indexing Service 2. Remote Registry 3. Telnet 4. Remote Access 5. Remote Desktop 6. Automatic Update 8. Process yang invisible. Terkadang, tanpa kita ketahui ada saja program yang berjalan di memory, padahal kita sudah tidak menggunakannya lagi atau bahkan kita sudah menguninstallnya namun programnya masih ada yang berjalan, untuk itu kita harus memperhatikan process apa saja yang sedang berlangsung di komputer kita dengan melihat task manager, dan kita bisa end taskkan atau kill, lalu kita bisa hapus .exe nya. 9. Disk Fragmentation Sebagaimana karakteristik file dalam sebuah komputer pasti mengalami proses file tersebut di add, di edit, atau di hapus, hal tersebut dapat menyebabkan fragmentasi di beberapa areal sektor harddisk, untuk itu kita perlu merapikan data di komputer kita, yaitu dengan mendefragnya. jika kita menggunakan windows xp, kita bisa menggunakan defrag.exe dan meletakannya di schedule agar dapat berjalan pada waktu yang kita tentukan. 10. Background applications. Kalau kita perhatikan di systray saat kita klik arrow kirinya akan berderetlah icon yang banyak, semakin banyak icon yang terpasang di systray itu menyebabkan komputer semakin lambat merespons proses, karena memory banyak yang terpakai untuk proses itu, sehingga untuk itu kita perlu mematikannya atau menonaktifkan yang tidak diperlukan yaitu dengan mengakses registry: HKEY_ LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run dan HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Micr osoft\Windows\CurrentVersion\RunOnce Hapuslahkey yang tidak diperlukan.

Rabu, 17 Agustus 2011

Troubleshooting Komputer

TROUBLESHOOTING KOMPUTER

Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya kesesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).

Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.

Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.

2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.

Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih.

Troubleshooting Penginstalan Windows XP

Troubleshooting Penginstalan Windows XP















Setiap kali penginstaalan windows xp, mungkin tidak semuanya berjalan lancar pasti ada kesalahan yang tak terduga setelah penginstalan seperti;

   1.       Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG Rusak atau Hilang.
   2.       NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt).
   3.       NTOSKRNL Rusak atau Hilang.
   4.       NTLDR atau NTDETECT.COM tidak ditemukan.
Kemudian Trouble shooting pada penginstalan windows xp maksudnya adalah bagaimana tindakan atau cara pemecahan masalah yang dapat kita ambil bila terjadi suatu kesalahan teknis setelah penginstalan seperti kesalahan diatas.
Jika XP error begini cara troubleshootingnya:
          Jika harddisk Corrupt coba jadikan slave pada komputer lain dan jalankan checkdisk dengan program microsoft atau pihak ketiga, jika ada file yang korup perhatikan file mana saja yang korup dan replace dengan file windows harddisk lain dengan versi sama misal sama-sama SP1 atau 2.
Akan tetapi bila cara diatas tidak berpengaruh maka, berikut ini ada beberapa kesalahan yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mengatasi kesalahan tersebut ;


1. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG Rusak atau Hilang
Jika Anda memperoleh pesan error sebagai berikut:"Windows could not start because the following files is missing or corrupt\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE"
solusinya :

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Tulis: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya
kerusakan:
- Tulis: ren software software.rusak atau ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya

Kerusakan:
- Tulis: copy \windows\repair\system
- Tulis: copy \windows\repair\software
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT


2. Cara Memperbaiki Instalasi (Repair Installation)
Jika Windows XP Anda rusak atau corrupted dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Installation) yang bekerja sebagaimana pengaturan (setting)yang awal.solusinya :

- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.

- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,bukan yang pertama.

- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.

- Kemudian akan muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R, Ini akan memulai perbaikan.

- Tekan F8 untuk menyetujui proses selanjutnya "I Agree at the Licensing Agreement"- Tekan R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWSSelanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.

- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar "progress bar" yang merupakan bagian dari perbaikan,dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi "Collecting Information, Dynamic Update,Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation".- Ketika ditanya, klik Next- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.

- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.- Komputer akan restart.- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.

- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).

- SelesaiSekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

3. Jika, NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error sebagai berikut : "NTOSKRNL not found" atau dlam bahasa indo artinya NTOSKRNL tak ditemukan.solusinya :

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT- copy saja ntoskrnl.exe dari direktori system32 komputer teman anda ke direktori system32 anda dengan catatan hdd anda di jadikan slave terlebih dahulu di komputer teman anda/windows yang masih baik dan versi windowsnya sama SP1 dengan SP1, SP2 dengan SP2 dan tidak bisa sebaliknya.

4. File Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan pesan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).solusinya :

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1- Tulis: bootcfg /listMenampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat in
i- Tulis: bootcfg /rebuildMemperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

5. NTLDR atau NTDETECT.COM Tidak ditemukan
Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting solusinya adalah:

a)      Untuk partisi tipe FAT
Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COMdari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\

b) Untuk partisi tipe NTFS Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT- atau kopi saja NTDETECT.COM dan ntldr dari windows yang masih baik atau teman anda dan kopi ke direktori C:\ anda (jadikan hdd anda slave dahulu)6. Jika Master Boot Record error maka bisa diperebaiki dengan aplikasi WinImage dengan catatan HDD anda dijadikan Slave Dulu di komputer yang windowsnya masih baik, lalu insatall winimage dan pada bar disk pilih drive letter HDD windows anda yang rusak dan pilih menu edit Master boot record properties dan pilih reset dan jika ada warning jangan ragu pilih yes.

Solusi komputer Merestart sendiri

Solusi Komputer Merestart Sendiri


Kejadian ini mungkin sangat sering dialami oleh seseorang ketika menggunakan komputer,contohnya saja anda lagi asyik bermain game atau sedang konsentrasi mengerjakan sesuatu di komputer, tiba-tiba komputer anda restart dengan sendirinya tanpa pesan error atau nge-hang terlebih dahulu. Dan yang lebih kesalnya lagi bila file kerjaan yang belum disave. Pernahkah hal ini terjadi pada anda? Berikut adalah beberapa penyebabnya dan juga solusu menghadapi masalahnya.  
1.PC Dalam Keadaan Terlalu Panas

Hal inilah yang kemungkinan besar menyebabkan PC anda restart sendiri. CPU terlalu panas karena CPU terlalu memaksakan kerjanya dan hardware yang ada didalamnya. Atau bisa jadi karena kipas dalam CPU mandeg dan tidak mau berputar. Coba lihat CPU Temperatur di BIOS yang biasanya ada dalam “PC Health Status.” Temperatur sebesar 35C – 40C adalah normal. 40C – 47C berarti mulai memanas. 47C – 50C  panas dan anda harus mengistirahatkan PC anda untuk cooling down. Kalau perlu periksa juga kipas pada CPU. Dan yang pasti, hindari pemakaian bila CPU anda mendekati atau bahkan temperaturnya mencapai 79

SOLUSI: Jika CPU anda sudah terlanjur panas, harus dibongkar nih CPUnya untuk melihat akan fan pada cpunya. Caranya cukup gampang anda bisa melakukannya sendiri koq. Buka casing cpu dan nyalakan komputer sesaat. Coba perhatikan semua kipasnya yang ada (terutama kipas processor). Apakah putarannya normal? Cepat atau lambat? Atau ngga jalan sama sekali? Jika ada yang putarannya lambat, anda harus periksa kipas tersebut. Coba anda putar-putar kipas tsb (pc dalam keadaan mati tentunya). Jika terasa berat, cabut kipas tsb dan semprot dengan 4WD lalu putar-putar sampai kotorannya keluar dan putarannya lancar kembali.
Untuk kipas yang tidak jalan sama sekali, periksa dulu apakah kabelnya tersambung ke power supply atau tidak. Kalau ya, lakukan seperti langkah diatas. INGAT: Sering-sering perhatikannya temperatur CPU-nya!

2. Bad Memory

Suhu komputer anda normal tapi tetap suka restart sendiri? Kemungkinan keduanya bisa saja bad memory atau bad RAM. Anda harus mengecek RAM anda apakah RAM anda cocok dengan CPU ataupun juga dalam keadaan baik.
derajat celsius. Karena entar lagi bisa meledak tuh.
Solusinya : Dengan melakukan pengetesan dengan menggunakan Memory Diagnosis Tools. Salah satunya adalah Windows Memory Diagnostic. Jalankan dulu executeable file-nya pada Windows lalu pilih CD atau Floppy Disk Install dan kemudian jalankan. Setelah itu, Windows Memory Diagnostic akan men-scan RAM anda.
Bila hasil diagnosa menunjukkan bahwa ada bad memory pada RAM anda berarti mau ngga mau anda harus ganti ram anda dengan yang kompatibel ataupun yang lebih bagus dari sebelumnya.
Program lain untuk mendiagnosa bad memory adalah Memtest86+ dan Docmem.
Virus dan Spyware

3.Bad Power

Kalau ketiga hal diatas bukan masalahnya, berarti power supply anda sudah tidak dapat lagi memberikan power yang maksmal pada komputer anda maka sastu-satunya cara yaitu dengan mengganti power supply anda.
Tandanya: komputer selalu nge-restart dalam interval yang tidak pasti. Kadang baru dipake udah nge-restart tapi kadang udah lama dipake baru nge-restart. Terpaksa anda harus beli yang baru.

4.Cara yang gampang nih...!

 Nah bila anda tidak mau repot, sebetulnya Windows-lah yang melakukan restart secara tiba-tiba tanpa memberi tahu anda. Hal ini dilakukannya untuk menghindari kerusakan pada komputer. Begitu ada yang ngga beres dengan komputer anda, windows akan langsung nge-restart.
Kalau anda tidak ingin windows me-restart komputer jika ada masalah karena anda akan melakukannya secara manual, lakukan langkah berikut:
1.    Klik kanan icon My Computer
2.    Pilih tab Advanced
3.    Klik Setting pada bagian “Startup and Recovery”
4.    Uncheck Automatically Restart
5.    Tekan OK

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...